Media Kimia

Download materi ajar Kimia disini

Kimia Mobile

Aplikasi kimia untuk android download disini

Kimia dan Kita

Yuk kita temukan bahan-bahan kimia disekitar kita
 

Karya Akhir 2: Pembuatan Video Pembelajaran memanfaatkan Blog

Minggu, 07 Oktober 2018

Video ini disusun oleh saya sendiri sebagai tugas akhir dari materi pelatihan Blog oleh Seamolec tahun 2018.

Materi ini merupakan mata pelajaran kimia pada pokok bahasan titrasi asam dan basa yang dipelajari pada tingkat SMA kelas XI semester genap.

Download Materi Pembelajaran Asam Basa

Download materi PowerPoint Asam Basa (.ppt)   KLIK DISINI

Download Materi Titrasi Asam Basa (.ppt)   KLIK DISINI 


Soal Evaluasi Materi Titrasi Asam Basa

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan titrasi asam basa.

2. Sebanyak 25 mL larutan asam nitrat (HNO3) dititrasi dengan larutan kalium hidroksida (KOH) 0,01 M       
a. Larutan apa yang merupakan titran?      
b. Larutan apa yang merupakan titrat?       
c. Tuliskan reaksi yang terjadi selama titrasi!

3. Volume larutan KOH 0,2 M yang digunakan untuk menetralkan 25 mL H2SO4 dalam suatu titrasi adalah 20 mL. Tentukan konsentrasi larutan H2SO4 yang dinetralkan!

4. Sebanyak 25 mL H2SO4 yang konsentrasinya tidak diketahui dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M dengan menggunakan indikator phenolphtalein.

5.Dari percobaan ini, larutan manakah yang dimasukkan dalam erlenmeyer dan buret? Peralatan apa saja yang diperlukan pada proses titrasi?

Video dan Materi Titrasi Asam Basa


Titrasi asam basa merupakan suatu prosedur yang dilakukan saat kita ingin menentukan kemolaran atau kadar suatu asam atau basa berdasarkan reaksi netralisasi. Selain itu, dalam titrasi asam basa terdapat beberapa istilah yang harus kamu ketahui, beberapa istilah di antaranya: Pentiter, merupakan zat yang mentitrasi suatu asam-basa yang ingin ditentukan kemolarannya. Titik akhir titrasi, merupakan titik saat indikator asam-basa mengalami perubahan warna Titik ekuivalen, merupakan titik saat asam-basa tepat habis bereaksi Daerah perubahan pH drastis, merupakan daerah di mana saat terjadinya sedikit penambahan tetes pentiter, akan mengubah warna indikator asam-basa Titrasi asam basa bisa kamu lakukan ketika menggunakan sebuah indikator asam-basa serta zat pentiter. Nah, indikator asam-basa yang baik untuk titrasi itu ada dua macam, yaitu: Yang mempunyai trayek perubahan pH yang berada di sekitar titik ekuivalen atau pada titik ekuivalen tersebut Ketika perubahan warna terlihat jelas dan juga tajam. 

Merupakan proses titrasi. Tidak selalunya basa sebagai pentitrasi, bisa juga sebaliknya,
asam yang menjadi pentitrasi
Kemudian, untuk menggunakan indikator asam-basa, kamu harus menggunakan beberapa prosedur titrasi, di antaranya adalah:
1. Asam yang akan dititrasi, mula-mula ditetesi indikator asam-basa secukupnya.
2. Kemudian masukkan pentiter yang berupa basa, setetes demi setetes sambil menghitung.
3. Ketika warna indikator berubah, hentikan titrasi (titik akhir titrasi).
Squad, kamu harus tahu nih bahwa pada titrasi asam-basa terdapat rumus titrasi yang berlaku, yaitu:
  • Asam-basa monovalen dan asam-basa divalen
Ma. Va = Mb. Vb
  • Asam divalen-basa monovalen
2. Ma. Va = Mb. Vb
  • Basa divalen-asam monovalen
Ma. Va = 2. Mb. Vb
Sekarang, kita lihat yuk seperti apa kurva titrasi pada penjelasan tabel di bawah ini.
Kemudian, titrasi asam lemah menggunakan basa lemah dan sebaliknya tidak dilakukan karena:
1. Perubahan pH drastis terjadi sangat singkat.
2. Tidak ada indikator yang cukup teliti untuk mengamati perubahan.
3. Reaksi berlangsung lambat dan tidak tuntas.

Video dan Materi Asam Basa

Hallo, Assalamualaikum. Pada kali ini saya ingin berbagi sebuah video pembelajaran dengan materi tentang Asam Basa yang telah dibuat oleh Edulab Indonesia. Semoga Bermanfaat.


Review Singkat Materi Asam Basa :

A. PENGERTIAN ASAM DAN BASA
 
Kata “asam” berasal dari bahasa Latin “acidus” yang berarti masam. Asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi. Basa adalah zat(senyawa) yang dapat beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam. Sedangkan basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa pahit dan licin.
Asam dan basa sangat erat kaitannya dalam kehidupan kita, didalam tubuh manusia juga terdapat keseimbangan asam basa untuk beradaptasi dan tetap menjaga fungsinya dengan baik. Contohnya saja seperti asam lambung yang dapat membunuh mikroorganisme yang terdapat pada makanan yang kita konsumsi. Begitu juga dengan gaya hidup kita sehari-hari sangat sering dihadapkan dengan asam basa tersebut, seperti asam cuka, minuman bersoda, jeruk, aki bersifat asam. Sedangkan sabun dan bahan pembuatan pupuk yang bersifat basa. Beberapa hewan tertentu juga mempertahankan diri dengan menghasilkan basa, seperti sengatan tawon.
B. TEORI ASAM DAN BASA
Teori Asam-Basa dikemukakan oleh beberapa ilmuwan, salah satunya adalah Teori Arrhenius yang mengatakan Asam adalah suatu sifat yang mana berupa senyawa yang dapat melepas ion hidrogen (H+) jika dilarutkan dalam air, Sedangkan basa merupakan suatu sifat yang mana berupa senyawa yang dapat melepas ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan dalam air. Reaksi asam basa (reaksi penetralan) adalah reaksi pembentukan H2O dari ion-ion H+ dan OH-.
Teori lainnya dikemukakan yaitu Teori Bronsted-Lowry yang mengatakan asam berupa senyawa yang dapat memberi proton (H+) kepada senyawa lain, sedangkan basa dapat menerima proton (H+) dari senyawa lain. Reaksi asam basa adalah reaksi perpindahan proton dari satu senyawa ke senyawa yang lain.
Teori terakhir yaitu Teori Lewis yang mengatakan Asam adalah senyawa yang dapat
Menerima pasangan elektron bebas dari senyawa lain, sedangkan Basa adalah senyawa yang dapat memberi pasangan elektron bebas kepada spesi (senyawa) yang lain. Reaksi asam basa adalah adalah reaksi pembentukan ikatan antara asam dan basa.
C. SIFAT ASAM DAN BASA

1. Sifat-sifat asam yaitu :
  • Rasanya masam/asam
  • Bersifat korosif atau merusak
  • Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+ atau ion ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Peristiwa terurainya asam menjadi ion-ion dapat di tuliskan sebagai berikut:
HA (aq) à H+ (aq) + A- (aq) Bila diuji dengan indikator kertas lakmus biru dapat mengubah lakmus tersebut menjadi merah. Sedangkan jika diuji dengan indikator kertas lakmus yang berwarna merah, kertas lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Indikator adalah suatu alat untuk menunjukkan suatu zat apakah bersifat asam maupun basa. 2. Sifat-sifat basa yaitu:
  • Rasanya pahit
  • Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit
  • Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil dan ion logam atau gugus lain yang bermuatan negatif. Apabila ion OH- hampir seluruhnya dilepaskan atau ionisasinya sempurna, maka termasuk basa kuat atau dikatakan memiliki derajat keasaman yang rendah dan begitu juga sebaliknya. Secara umum peristiwa peruraian basa menjadi ion-ion dapat dituliskan sebagai berikut:
BOH (aq) à B+ (aq) + OH- (aq)
Bila diuji dengan indikator yang berupa lakmus merah, maka akan mengubah warna lakmus tersebut menjadi warna biru, sedangkan dengan kertas lakmus biru, tidak akan mengubah warna kertas lakmus tersebut.
D. PERBEDAAN ASAM DAN BASA

Rangkuman perbedaan asam dan basa dapat dituliskan sebagai berikut :

SIFAT SIFAT ASAM DAN BASA
SIFAT SIFAT ASAM DAN BASA 2
E. KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
 
Keseimbangan asam dan basa terdapat pada beberapa makhluk hidup, contohnya saja manusia. Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar hidrogen didalam tubuh. Kadar normal ion hidrogen (H) didalam darah yaitu 4x10-8 atau dengan pH = 7,4. Keseimbangan ini penting untk mengendalikan afinitas Hb terhadap O2 (kemampuan mengikat), yang mana ketika terjadi gangguan keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh, maka akan mengganggu beberapa sistem seperti pernafasan dan pencernaan
Keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen atau pH terlalu tinggi, disebut dengan asidosis, sendangkan keadaan yang mana konsentrasi ion hidrogen atau pH terlalu rendah disebut dengan alkalosis. Agar tidak terjadi dua kelainan tersebut maka diperlukan pengatur khusus, yaitu:
  • Sistem penyangga (buffer) asam-basa yang segera bergabung dengan asam atau basa yang kemudian akan mencegah terjadinya perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen yang berlebihan.
  • Apabila konsentrasi ion hidrogen berubah, maka pusat pernafasan di otak akan teransang atau terstimulasi untuk mengubah kecepatan pernafasan pada paru-paru, yang akan mengakibatkan perubahan kecepatan pengeluaran karbondioksida dari tubuh sehingga akan membuat konsentrasi ion hidrogen kembali normal.
  • Perubahan konsentrasi ion hidrogen juga akan menyebabkan ginjal mengeluarkan urin yang bersifat asam atau basa tergantung senyawa apa yang berlebih, sehingga membantu konsentrasi ion hidrogen didalam cairan tubuh kembali nomal.
  • Sistem buffer ini dapat bekerja dalam sepersekian detik untuk mencegah perubahan konsentrasi ion hidrogen secara berlebihan. Sebaliknya sistem pernafasan membutuhkan waktu 1-3 menit untuk menyesuaikan kembali konsentrasi ionhidrogen setelah terjadinya perubahan mendadak. Kemudian ginjal yang merupakan komponen pengatur asam-basa yang paling kuat, memerlukan waktu beberapa jam hingga lebih dari 24 jam untuk menyesuaikan kembali konsentrasi ion hidrogen tersebut.
F. KEKUATAN ASAM DAN BASA
 
Suatu asam atau basa disebut kuat jika terurai sempurna (atau mendekati sempurna) di dalam air, kekuatan ini disebut juga dengan kekuatan ionisasi.
Beberapa contoh asam kuat yaitu: HCl, HBr, H2SO4, HNO3, HI, HIO4, dan HbrO4. Sedangkan beberapa contoh basa kuat yaitu: NAOH (natrium hidroksida), KOH (kalium hidroksida), Ba(OH)2 dan juga yang berasal dari golongan alkali (golongan IA) seperti Na dan K, dan logam alkali tanah (golongan IIA) seperti Mg, dan Ca.
Asam dan basa yang lemah tidak akan terurai atau terionisasi secara sempurna ketika dilarutkan kedalam air. Contohnya asam lemah seperti HA. Sedangkan basa lemah contohnya adalah NH4OH (ammonium hidroksida). Source.

Animasi Pembelajaran dari Skoool.co.uk

Minggu, 30 September 2018

oleh : Mr. urip
Source artikel here

Sekedar informasi
Satu lagi sumber pembelajaran yang berbasis animasi interaktif yang cocok untuk kelas-kelas awal dalam belajar matematika dan sains. Untuk sains terdapat bahasan fisika, kimia, dan biologi. Silahkan eksplore lebih lanjut. Kita tinggal pakai dan sedikit adapatasi untuk dipakai sebagai media alternatif dalam pembelajaran. Enjoy saja yah.



Beberapa malah tersedia yang bisa digunakan secara offline, artinya bisa diunduh dan dapat digunakan kapan saja tanpa perlu koneksi internet. Kalau mau jelajah langsung boleh juga lewat tautan di bawah ini. Media pembelajaran interaktif:  


Simulasi dan Tools  
Untuk memudahkan pen-download-an silahkan klik disini dan ikuti saran saya yang pernah saya tulis disini. Kalau saya lebih suka download seisi web ketika ada waktu luang dengan menggunakan HTTrack. 


Lebih lanjut kita masih dapat menjelajah berbagai media pembelajaran yang di support oleh Intel ini dari jaringan web skoool di berbagai negara lainnya (sayang Indonesia belum turut serta). Oleh karena itu mari manfaatkan yang ada itu.

Zat Aditif pada Makanan

Senin, 24 September 2018

 Untuk mempertahankan hidupnya, manusia tidak lepas dari makanan. Guna makanan untuk mendapatkan energi, memperbaiki sel-sel yang rusak, pertumbuhan, menjaga suhu dan menjaga agar badan tidak terserang penyakit, makanan yang bergizi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Untuk maksud tersebut kita memerlukan zat aditif.

Zat aditif pada makanan adalah zat yang ditambahkan dan dicampurkan dalam pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Jenis­-jenis zat aditif antara lain pewarna, penyedap rasa, penambah aroma, pemanis, pengawet, pengemulsi dan pemutih.

Zat aditif pada makanan ada yang berasal dari alam dan ada yang buatan (sintetik). Untuk zat aditif alami tidak banyak menyebabkan efek samping. Lain halnya dengan zat aditif sintetik.

Bahan pengawet 

Pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau  menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan mikroorganisme. Zat pengawet dimaksudkan untuk memperlambat oksidasi yang dapat merusak makanan. Ada dua jenis pengawet makanan yaitu alami dan sintetik (buatan). Pengawet yang paling aman adalah bahan-bahan alam, misalnya asam cuka (untuk acar), gula (untuk manisan), dan garam (untuk asinan ikan/telur). Selain itu beberapa bahan alam misalnya saja penambahan air jeruk atau air garam yang dapat digunakan untuk menghambat  terjadinya proses reaksi waktu coklat (browing reaction) pada buah apel.

Keuntungan zat aditif 

Penggunaan zat aditif memiliki keuntungan meningkatkan mutu makanan dan pengaruh negatif bahan tambahan pangan terhadap kesehatan.
Agar makanan dapat tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang enak, rupa dan konsentrasinya baik serta awet maka perlu ditambahkan bahan makanan atau dikenal dengan nama lain “food additive”.

Penggunaan bahan makanan pangan tersebut di Indonesia telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Undang-undang, Peraturan Menteri Kesehatan dan lain-lain disertai dengan batasan maksimum penggunaannya. Di samping itu UU Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan Pasal 10 ayat 1 dan 2 beserta penjelasannya erat kaitannya dengan bahan tambahan makanan yang pada intinya adalah untuk melindungi konsumen agar penggunaan bahan tambahan makanan tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan.

Namun demikian penggunaan bahan tambahan makanan tersebut yang melebihi ambang batas yang ditentukan ke dalam makanan atau produk-produk makanan dapat menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki dan merusak bahan makanan itu sendiri, bahkan berbahaya untuk dikonsumsi manusia. Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebih pada umumnya bersifat racun bagi manusia. Tubuh manusia mempunyai batasan maksimum dalam mentolerir seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan yang disebut ADI atau Acceptable Daily Intake. ADI menentukan seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan setiap hari yang dapat diterima dan dicerna sepanjang hayat tanpa mengalami resiko kesehatan.

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar digunakan berat badan 50 kg untuk negara Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Satuan ADI adalah mg bahan tambahan makanan per kg berat badan. Contoh: ADI maksimum untuk B-karoten = 2,50 mg/kg, kunyit (turmerin) = 0,50 mg/kg dan asam benzoat serta garam-garamnya = 0,5 mg/kg.
Untuk menghitung batas penggunaan maksimum bahan tambahan makanan, digunakan rumus sebagai berikut

BPM = ADIxB x1.000 / K (mg / kg)

Di mana BPM = batas penggunaan maksimum  (mg/kg)
B = berat badan (kg)
K = konsumsi makanan (gr)

Contoh: Hitung BPM bahan tambahan makanan yang mempunyai ADI 2 mg untuk konsumsi makanan harian yang mengandung bahan tersebut (1 kg) dan bobot badan 60 kg ?

Jawab
BPM = ADIxB x1.000 / K (mg / kg)
= 2 x 60 x 1.000 /1.000
= 120 mg/kg

Jadi batas penggunaan maksimum bahan tambahan makanan yang mempunyai ADI 2 mg untuk 1000 gr makanan yang dikonsumsi konsumen yang berbobot 60 kg adalah 120 mg/kg. Perlu diingat bahwa semakin kecil tubuh seseorang maka semakin sedikit bahan tambahan makanan yang dapat diterima oleh tubuh.
Pada pembahasan berikut disajikan pengaruh negatif dan bahan tambahan pangan langsung yang meliputi: monosodium glutamat, sakarin dan siklamat, zat antioksidan, tartrazin, asam benzoat, kalium sorbat, natrium nitrit dan zat penambah gizi serta batasan penggunaan senyawa-senyawa tersebut yang aman bagi kesehatan manusia.

sumber : chem-is-try.org